Senin, 15 Oktober 2012

Manusia Sebagai Makhluk Sosial


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
 Manusia sebagai makhluk social, bermula dari kemampuan manusia yang terbatas dan timbullah sifat membutuhkan  bantuan orang lain kemudian dengan sendirinya hidup ini harus bergaul atau berinteraksi dengan masyarakat agar kesatuan sebagai individu ataupun sebagai warga Negara bisa saling meringankan beban satu sama lainnya. Agar dinamika kehidupan ini tidak terlalu berat untuk dijalani. Disitulah pentingnya manusia lain dalam kehidupan kita sehari-harinya.

B.   Rumusan  Masalah
Perumusan masalah ini agar adanya kefokusan dalam memjelaskan secara mendalam materi dari tema yang harus dibahas yaitu Manusia sebagai Makhluk Sosial.

C.   Tujuan Makalah
Tujuan Makalah ini diantaranya sebagai berikut :
1.    Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar
2.    Membedah teori  dan kebenaran dilapangan tentang Manusia sebagai Makhluk Sosial, asal mula keragaman hidup, pengertian dan definisi makhluk social menurut para ahli, pengembangannya, alasan-alasannya, karakteristik, unsur-unsur, dan sebagainya.
3.    Menumbuhkan kesadaran hidup bermasyarakat dan menerapkan nilai-nilai social yang telah lama lumpuh dikarenakan kalah dengan kepentingan ekonomi, keegoisan diri, dan sebagainya. Haruslah ditanamkan sikap saling membantu, bergotong royong untuk mencapai kondisi yang lebih baik lagi.

D.   Metode penulisan
Metode penulisan yang digunakan antara lain :
1.    Pengumpulan data dari berbagai sumber
2.    Menyimpulkan dari semua sumber yang ada



BAB II
        PEMBAHASAN

A.   Asal Mula Manusia sebagai Makhluk Sosial
Secara kodratnya, manusia  merupakan makhluk monodualistis. Artinya  selain sebagai makhluk individu, manusia juga sabagai makhluk social. Selain itu juga diberikan berupa pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk social, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu  menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.
Manusia dikatakan sebagai makhluk social, juga karena pada diri manusia ada dorongan kebutuhan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sabagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Manusia juga dituntut untuk mampu bekerjasama dengan orang lain sehingga tercipta sebuah kehidupan yang damai.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi makhluk social menurut para ahli :
  
·         Dr. JOHANNES GARANG
Makhluk sosial adalah makhluk berkelompok dan tidak mampu hidup menyendiri.

·         NANA SUPRIATNA
Makhluk sosial adalah makhluk yang memiliki kecenderungan menyukai dan membutuhkan kehadiran sesamanya sebagai kebutuhan dasar yang disebut kebutuhan sosial (social needs)

·         WALUYO
Makhluk sosial adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya, saling membutuhkan satu sama lain.

·         ARISTOTELES
Makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti menusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain

·         MOMON SUDARMA
Makhluk sosial merupakan makhluk yang dalam kesehariannya sangat membutuhkan peran makhluk yang lainnya.

·         MUHAMMAD ZUHRI
Makhluk sosial adalah makhluk yang tidak akan sanggup hidup sedniri, selalu bergantung pada orang lain dan apa yang dibutuhkannya dalam hidup juga dibutuhkan pula oleh orang lain

·         DELIARNOV
Makhluk sosial adalah makhluk yang mustahil dapat hidup sendiri serta membutuhkan sesamanya dalam melakukan aktivitas sehari0hari

·         LITURGIS
Makhluk sosial merupakan makhluk yang saling berhubungan satu sama lain serta tidak dapat melepaskan diri dari hidup bersama.

B.   Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
      Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.

C.   Karakteristik Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis
 Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangan sebagai seorang makhluk social dimana anatar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi anatar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk social.
Dan dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.



BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau berbicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan makhluk social, karena beberapa alasan,yaitu :
a.    Manusia tunduk pada aturan,norma social
b.    Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
c.    Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d.    Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia

B.   Saran
Haruslah menanamkan nilai-nilai social yang pada saat ini mulai luntur, meski beratnya dalam hal keuangan bersifat ekonomi, tapi tidak mementingkan kepentingan diri sendiri, satu sama lain harus punya kesadaran yang tumbuh dalam pola piker masing-masing, kita makhluk yang memilki keterbatasan sehingga bantuan orang lain diperlukan disini. Jangan menganggap orang lain rendah dihadapan kita sebab belum tentu semua itu, malah itu menyebabkan penyakit sombong dan dendam tumbuh di hati kita dari situlah harus menanamkan sikap ramah pula, bukan berpura-pura ramah dihadapannya, karena bagaimana pun kita hidup tidak akan terpisahkan dari keberadaan manusia lain. Semoga hal ini bisa diterapkan, dan mengalami perubahan yang signifikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar