BAB
I
A.
Latar
Belakang
Manusia
sebagai makhluk social, bermula dari kemampuan manusia yang terbatas dan timbullah sifat membutuhkan bantuan
orang lain kemudian dengan sendirinya hidup ini harus bergaul atau berinteraksi
dengan masyarakat agar kesatuan sebagai individu ataupun sebagai warga Negara
bisa saling meringankan beban satu sama lainnya. Agar dinamika kehidupan ini
tidak terlalu berat untuk dijalani. Disitulah pentingnya manusia lain dalam
kehidupan kita sehari-harinya.
B.
Rumusan Masalah
Perumusan masalah ini
agar adanya kefokusan dalam memjelaskan secara mendalam materi dari tema yang
harus dibahas yaitu Manusia sebagai Makhluk Sosial.
C.
Tujuan
Makalah
Tujuan Makalah ini
diantaranya sebagai berikut :
1. Memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar
2. Membedah
teori dan kebenaran dilapangan tentang
Manusia sebagai Makhluk Sosial, asal mula keragaman hidup, pengertian dan
definisi makhluk social menurut para ahli, pengembangannya, alasan-alasannya, karakteristik,
unsur-unsur, dan sebagainya.
3. Menumbuhkan
kesadaran hidup bermasyarakat dan menerapkan nilai-nilai social yang telah lama
lumpuh dikarenakan kalah dengan kepentingan ekonomi, keegoisan diri, dan
sebagainya. Haruslah ditanamkan sikap saling membantu, bergotong royong untuk
mencapai kondisi yang lebih baik lagi.
D.
Metode
penulisan
Metode penulisan yang
digunakan antara lain :
1. Pengumpulan
data dari berbagai sumber
2. Menyimpulkan
dari semua sumber yang ada
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Asal
Mula Manusia sebagai Makhluk Sosial
Secara kodratnya,
manusia merupakan makhluk monodualistis.
Artinya selain sebagai makhluk individu,
manusia juga sabagai makhluk social. Selain itu juga diberikan berupa pikiran
yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia
sebagai makhluk social, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Dorongan masyarakat yang dibina sejak
lahir akan selalu menampakan dirinya
dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat
dalam kehidupannya.
Manusia dikatakan
sebagai makhluk social, juga karena pada diri manusia ada dorongan kebutuhan
untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain, manusia juga tidak akan
bisa hidup sabagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Manusia
juga dituntut untuk mampu bekerjasama dengan orang lain sehingga tercipta
sebuah kehidupan yang damai.
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi makhluk social menurut para ahli :
·
Dr.
JOHANNES GARANG
Makhluk sosial adalah makhluk berkelompok dan
tidak mampu hidup menyendiri.
·
NANA
SUPRIATNA
Makhluk sosial adalah makhluk yang memiliki
kecenderungan menyukai dan membutuhkan kehadiran sesamanya sebagai kebutuhan dasar
yang disebut kebutuhan sosial (social needs)
·
WALUYO
Makhluk sosial adalah
makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya, saling membutuhkan satu sama
lain.
·
ARISTOTELES
Makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang
berarti menusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu
sama lain
·
MOMON
SUDARMA
Makhluk sosial merupakan makhluk yang dalam
kesehariannya sangat membutuhkan peran makhluk yang lainnya.
·
MUHAMMAD
ZUHRI
Makhluk sosial adalah
makhluk yang tidak akan sanggup hidup sedniri, selalu bergantung pada orang
lain dan apa yang dibutuhkannya dalam hidup juga dibutuhkan pula oleh orang
lain
·
DELIARNOV
Makhluk sosial adalah makhluk yang mustahil
dapat hidup sendiri serta membutuhkan sesamanya dalam melakukan aktivitas
sehari0hari
·
LITURGIS
Makhluk sosial merupakan makhluk yang saling
berhubungan satu sama lain serta tidak dapat melepaskan diri dari hidup
bersama.
B.
Pengembangan
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam
kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan
untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Hal ini menunjukkan kondisi yang
interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup
sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup
dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung
konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan
positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak
manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu.
Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan
bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti
saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas
pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin
diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain
pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan, dan
berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat
diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam
suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi,
manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan
mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia.
Imanuel Kant mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena
pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi
manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan
oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan
bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian
manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama
demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi
kebutuhan rohani.
C.
Karakteristik
Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai
makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis,
unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala
unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak
menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi
ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada
unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia
memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama.
Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan
tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan
genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia
merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang
individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia
juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam
pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk
pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi
alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana seorang
individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan
anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang
khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki
kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip) dan
faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Telah berabad-abad
konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada
pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur
keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk
mempertahankan diri
3. Dorongan untuk
melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas
menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangan sebagai seorang makhluk
social dimana anatar individu merupakan satu komponen yang saling
ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi anatar masyarakat
ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk social.
Dan dapat
disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu
penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia
hidup di tengah-tengah manusia.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tanpa bantuan manusia
lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang
lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau berbicara, dan
bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan,
bahwa manusia dikatakan makhluk social, karena beberapa alasan,yaitu :
a. Manusia
tunduk pada aturan,norma social
b. Perilaku
manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
c. Manusia
memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi
manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
B.
Saran
Haruslah menanamkan
nilai-nilai social yang pada saat ini mulai luntur, meski beratnya dalam hal
keuangan bersifat ekonomi, tapi tidak mementingkan kepentingan diri sendiri,
satu sama lain harus punya kesadaran yang tumbuh dalam pola piker
masing-masing, kita makhluk yang memilki keterbatasan sehingga bantuan orang
lain diperlukan disini. Jangan menganggap orang lain rendah dihadapan kita
sebab belum tentu semua itu, malah itu menyebabkan penyakit sombong dan dendam
tumbuh di hati kita dari situlah harus menanamkan sikap ramah pula, bukan
berpura-pura ramah dihadapannya, karena bagaimana pun kita hidup tidak akan
terpisahkan dari keberadaan manusia lain. Semoga hal ini bisa diterapkan, dan
mengalami perubahan yang signifikan.